Akun twitter yang benama @CapanAilesi (CapanFamily) yang sekarang digunakan oleh Ülkü Çapan, seorang ibu rumah tangga yang tiggal di Ankara Keçiören, mencoba untuk belajar menggunaka social media setelah suaminya diculik. Posting pertamnya adalah “saya ingin kalian semua mendengarkan suara kami, suami saya telah di culik. Tolong perhatiannya @MTanal @MSTanrikulu @aykuterdogdu. Seluruh anggota keluarga kami sangat sedih “ . Nama-nama yang ditandai dalam postingnya adalah pejabat tinggi deputi dari parta opsisis CHP.
Mrs Ulku juga memberikan video yang berisikan penjelasannya tentang penculikan suaminya. Seorang teman dari suaminya di turunkan di depan rumahnya pada tanggal 1 april, sedangkan suaminya masih diculik.
Berdasarkan keterangan Mahmut Ozpinar, mantan academisian di Turgut Ozal University, Turgut adalah kepala Departemen Urusan Kultur, Olahraga dan Seni.
Selama penjelasan tentang penculikan saat ini masih belum di ketahui, tips awal yang diberikan kepada Turkey Purge sebagaimana beberapa media yang melaporkan ini sebagai tragedy penculikan misterius yang melibatkan pengikut Gulen Movement dan grup kritis lain yang bertentangan dengan pemerintah.
Dua laki-laki Turki, satu guru dan satu wirausaha, yang diculik oleh intelejen Turki di Malasya, according to a tip dibuat oleh para anggota keluarga ke pada Turkey Purge di pertengahan Oktober tahun lalu.
Sementara, koran turki dari pihak kiri EVRENSEL melaporkan pada 10 Januari bahwa Zeynep Tunçel seorang pembaca dan distributor, telah diculik dan dilumpuhkan oleh sekelompok orang tak dikenal yang menuduhnya atas penolakannya terhadap pemerintah.
Cerita Turgut telah menjadi viral dalam social media, wanita bernama Fatma Asan menyatakan pada tanggal 8 april dalam akun twitter berbeda bahwa suaminya telah hilang sejak tangga 1 april , Onder Asan seorang guru filosofi.